Tip Dan Cara Menjaga Kesehatan Kulit Wajah supaya Bersih Terawat Kulit merupakan sumber daya tarik yang akan memikat siapa saja dengan ke...
Tip Dan Cara Menjaga Kesehatan Kulit Wajah supaya Bersih Terawat
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Cara dan Tips Merawat dan Menjaga Kesehatan Tulang Menjaga kesehatan tulang merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Semakin bertambah...
Cara dan Tips Merawat dan Menjaga Kesehatan Tulang
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Cara Menjaga Kesehatan Tenggorokan Menjaga kesehatan tenggorokan bukan hanya dilakukan oleh mereka yang berprofesi sebagai penyanyi saja ...
Tips dan Cara Menjaga Kesehatan Tenggorokan
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Tips dan Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Telinga Menjaga kesehatan telinga merupakan hal yang sering luput untuk diperhatikan. Padahal...
Tips dan Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Telinga
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Beberapa Tips Menjaga Kesehatan Hidung Menjaga kesehatan hidung merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan agar kita terhindar dari pe...
Beberapa Tips Menjaga Kesehatan Hidung
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Kesehatan Yang Patut Diketahui Oleh Wanita Hamil Kehamilan adalah sebuah hal yang ditunggu-tunggu oleh seorang pasangan keluarga terutam...
Kesehatan Yang Patut Diketahui Oleh Wanita Hamil
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Apa Saja Zat Berbahaya Pada Masa Kehamilan Ternyata, banyak bukti menunjukkan faktor pekerjaan merupakan salah satu risiko untuk menderit...
Apa Saja Zat Berbahaya Pada Masa Kehamilan
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Olahraga Ayunan Tangan Terhadap Titik-Titik Akupuntur Secara etimologis, istilah akupunktur berasal dari bahasa Latin, yaitu acus, yang b...
Olahraga Ayunan Tangan Terhadap Titik-Titik Akupuntur
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Penyakit Umum Yang Sering Di Derita Oleh Pada Golongan Darah AB Kelemahan umum golongan darah AB Saluran cerna sensitif, mudah terserang...
Penyakit Umum Yang Sering Di Derita Oleh Pada Golongan Darah AB
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Cara Diet Dengan Sup Kol Pada prinsipnya bila ingin melakukan diet sehat dengan sup kol, makanlah sebanyak yang Anda sukai selama tujuh ...
Cara Diet Dengan Sup Kol
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Menopause adalah sebuah keadaan yang sebenarnya normal (alamiah), dimana kondisi ini akan dialami oleh setiap wanita, ini bukanlah sebuah ga...
Penyebab Menopause Dini & Cara Mencegahnya (Gejala Menopause)
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Menopause dapat dikatakan sebuah masa berakhirnya siklus menstruasi pada wanita, seiring dengan proses penuaan maka semua wanita akan mengalami yang namanya masa menopause.
Kondisi menopause saat fungsi ovarium dari seorang wanita berhenti. Ovarium atau indung telur merupakan bagian dari kelenjar reproduksi wanita.
Ovarium berada di bagian panggul, ada di setiap sisi rahim. Fungsi ovarium bekerja untuk menghasilkan telur (ovum), dan juga menghasilkan hormon kewanitaan seperti progesterone dan estrogen.
Secara sederhana-nya, terjadinya menopause yaitu saat kondisi ovarium tidak lagi bekerja melepaskan telur.
Ovarium memiliki fungsi penting dalam menghasilkan hormon-hormon kewanitaan, serta juga berfungsi dalam perkembangan karakteristik tubuh wanita.
Hormon-hormon yang dihasilkan dari ovarium ini bekerja untuk mengontrol siklus menstruasi dan kehamilan pada seorang wanita.
Adapun hormon estrogen memiliki fungsi penting dalam melindungi tulang. Sehingga hal inilah yang menyebabkan seorang wanita bisa terkena osteoporosis (masalah pengeroposan tulang), karena ovarium tidak lagi bekerja dengan maksimal untuk menghasilkan hormon estrogen yang mencukupi bagi kebutuhan.
Usia Wanita Yang Mengalami Menopause
Umumnya usia wanita yang memasuki masa menopause adalah sekitar 51 tahun. Walaupun memang tidak bisa dipastikan kapan seorang wanita memasuki masa menopause.
Kebanyakan menopause terjadi diantara usia 45 dan 55, namun menopause bisa terjadi lebih awal seperti sekitar 40 tahun, atau juga bisa lebih lama pada wanita berumur 60-an tahun.
Yang perlu diingat menopause adalah hal yang normal dan alami. Namun ada wanita yang ternyata mengalami menopause dini. Menopause yang terjadi pada umur 40 ke bawah disebut sebagai menopause dini.
Gejala dan Indikasi Menopause
Biasanya mereka pada wanita yang mulai memasuki masa menopause mengalami sebuah hal yang berbeda, yaitu munculnya perasaan hangat pada tubuh, dimana rasa hangat tiba-tiba menyebar ke tubuh bagian atas, yang baisanya juga memunculkan efek berupa kulit yang berkeringat dan memerah.
Munculnya perasaan ini berlangsung selama beberapa menit saja. Dengan intensitas yang berbeda-beda pada setiap wanita. Beberapa gejala lainnya dari wanita yang mulai memasuki masa menopause, yaitu:
- Terjadinya perubahan pada siklus menstruasi, berupa mengalami periode menstruasi yang tidak teratur dan volume pendarahan yang sedikit atau justru terlalu banyak.
- Tubuh mudah sekali lelah.
- Perasaan atau mood menjadi sangat mudah berubah.
- Mengalami susah tidur, atau sering terbangun secara tiba-tiba di malam hari.
- Berkeringat pada malam hari.
- Rentan mengalami stres, depresi, uring-uringan, sedih, emosi dan semacamnya.
- Penurunan secara signifikan gairah hubungan seksual.
- Jantung berdetak dengan cepat.
- Muncul sensasi rasa panas dan berkeringat yang tidak wajar.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi.
- Mengalami sakit kepala maupun migrain.
- Muncul rasa sakit pada otot dan persendian yang kurang wajar penyebabnya.
- Mengalami masalah pada kontrol kandung kemih.
- Vagina kering dan kurang elastis, hal terjadi disebabkan adanya penipisan pada jaringan vulva, serviks dan vaginal. Kekeringan pada vagina bisa mengakibatkan rasa gatal atau sakit saat berhubungan intim.
- Libodo menurun.
- Rambut yang cenderung menipis.
- Tubuh lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih.
- Berat badan meningkat,
- Metabolisme tubuh lambat.
Tidak semua wanita mempunyai gejala-gejala dan proses menopause yang sama. Dimana tidak semua wanita akan mengalami seluruh gejala menopause tersebut.
Adapun proses menopause biasanya ditandai dengan terjadinya menstruasi yang akan berakhir secara bertahap. Dimana nantinya frekuensi menstruasi akan semakin jarang, hingga akhirnya menstruasi akan berhenti sama sekali.
Disamping itu bahwa tidak menutup kemungkinan siklus menstruasi bisa berakhir secara tiba-tiba. Pada kondisi seperti ini maka biasanya gejala-gejala yang mucul bisa lebih parah daripada wanita yang mengalami berakhirnya siklus menstruasinya secara bertahap.
Disarankan untuk menghubungi dokter ketika Anda mengalami gejala menopause yang terasa cukup parah, contohnya seperti munculnya rasa nyeri atau infeksi karena kondisi vagina yang kering, muncul pendarahan setelah melewati masa menopause, dan tanda-tanda atau kondisi tidak wajar lainnya.
Menopause pada dasarnya tidak memerlukan penanganan yang khusus. Disamping itu gejala-gejalanya juga tidaklah permanen, dimana gejala-gejala akan berkurang bahkan hilang sebagiannya seiring dengan berjalannya waktu.
Anda bisa melakukan perubahan gaya hidup yang menjadi lebih sehat agar bisa mengurangi gejala-gejala itu. Anda hanya perlu menerapkan hal-hal simple, seperti menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Disarankan untuk memperbanyak asupan serat seperti makan banyak sayuran dan buah.
Banyak minum air putih dan juga lakukan olahraga sederhana secara rutin. Olahraga bertujuan untuk membuat tubuh bugar, sehat dan mencegah kenaikan berat badan secara siignifikan yang rentan pada masa menopause, selain itu rutin berolahraga juga bermanfaat agar bisa menjaga kekuatan dan kesehatan tulang, sehingga tulang tidak mudah keropos.
Untuk menanggulangi munculnya gejala seperti mudah berkeringat, muncul rasa panas pda tubuh, dan jantung terasa berdebar, maka Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan pakaian yang tipis berbahan katun. Selain itu batasi konsumsi kafein, makanan pedas, minuman yang panas, minuman keras dan hindari stres.
Kemudian pastikan Anda memiliki istirahat yang cukup dalam setiap harinya. Pastikan tidur di malam hari yang cukup, selain itu disarankan tidur siang selama 30 menit.
Penyebab Menopause Dini
Di samping fase alamiah, tenyata ada beberapa hal yang bisa memicu menopause lebih cepat terjadi. Berikut beberapa faktor risiko penyebab menopause dini:
1. Faktor Genetik
Peneliti percaya bahwa usia menopause dari seorang wanita, memiliki keterkaitan dengan genetik. Maksudnya seorang anak perempuan akan memulai masa menopause yang masanya tidak jauh berbeda dengan ibunya ketika mengalami menopause dulu.
Ketika seorang ibu mengalami menopause dini, maka anak perempuannya akan juga mengalami resiko tinggi mengalami menopause dini.
2. Terapi Radiasi dan Kemoterapi
Melakukan pengobatan kanker atau penyakit lainnya yang memakai metode terapi radiasi atau kemoterapi pada bagian sekitar panggul, hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya resiko menopause dini.
Pengobatan dengan terapi radiasi pada bagian tubuh sekitar panggul bisa menyebabkan gangguan pada fungsi ovarium.
3. Tindakan Bedah atau Operasi
Jika seorang wanita menjalani operasi untuk mengangkat ovarium karena penyakit atau masalah tertentu, maka ini memberikan efek samping berupa resiko menopause dini.
4. Kebiasaan Buruk Merokok
Kebiasaan merokok ini sudah umum diketahui memberikan dampak bahaya bagi kesehatan, termasuk juga bisa meningkatkan resiko terjadinya menopause dini pada wanita.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa para wanita yang merokok umumnya akan mengalami menopause yang lebih cepat dibandingkan wanita yang tidak merokok. Dan secara umum tentunya rokok adalah penyebab utama timbulnya banyak penyakit berbahaya.
5. Kegemukan
Kondisi tubuh yang gemuk pada seorang wanita, menyebabkan kemungkinan estrogen bisa tersimpan di dalam jaringan lemak, kondisi ini kurang baik karena bisa memicu menopause dini.
6. Banyak Pikiran dan Stress
Seringnya berpikir terlalu keras, banyak pikiran, mengalami tekanan, ataupun stress bisa memicu resiko menopause dini. Terjadinya menopause bisa karena terjadinya ketidakseimbangan hormon akibat stress dan banyak pikiran, yang juga mengakibatkan menstruasi menjadi tidak teratur dan terganggu.
7. Sering Melakukan Masturbasi
Sering masturbasi ternyata bisa mengakibatkan resiko menopause dini pada seorang wanita.
Melakukannya memang sangat menyenangkan bagi wanita, karena bisa mencapai puncak dari nikmatnya, walaupun melakukannya dengan menggunakan alat bantu sex.
Akan tetapi jika terlalu sering, bisa menyebabkan semakin tingginya efek ketagihan untuk melakukan lagi, dan ini kurang baik. Dampak lainnya dari terlalu sering masturbasi yaitu bisa mengakibatkan gangguan kesehatan berupa mudah lelah dan nyeri pada panggul.
8. Malas Melakukan Olahraga
Kurangnya aktivitas olahraga juga bisa mengakibatkan terjadinya menopause dini. Aktivitas olahraga akan bisa menyehatkan tubuh, serta akan memperlancar hormon bermanfaat di dalam tubuh. Sedikitnya aktivitas olahraga bisa menyebabkan pelepasan dan kerja hormon di dalam tubuh menjadi terhambat.
9. Kurangnya Mengonsumsi Asupan Antioksidan
Kekurangan asupan antioksidan mengkibatkan masalah bagi kesehatan tubuh seperti utamanya membuat kekebalan tubuh melamah, termasuk juga dapat beresiko menopause dini pada wanita.
Jika seorang wanita mengonsumsi makanan kurang sehat seperti makanan cepat saji, junk food dan jenis makanan lainnya yang sedikit memiliki nutrisi, dampaknya mengakibatkan metabolisme tubuh menjadi lambat, ketidakseimbangan hormon dan melemahnya sistem imun tubuh.
10. Penyakit
Penyakit kronis yang menahun bisa memicu terjadinya menopause dini. Selain itu, penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, dan penyakit kelainan kromosom seperti sindrom Turner bisa meningkatkan resiko wanita terkena menopause dini.
Melakukan metode pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radioterapi. Kedua metode tersebut bisa menyebabkan meningkatnya resiko menopause dini pada seorang wanita.
Demikian juga wanita yang menjalani prosedur medis berupa operasi pengangkatan rahim atau ovarium akan rentan terkena masalah menopause dini.
11. Faktor Aktivitas
Para wanita yang belum juga menikah dan terlalu sibuk bekerja adalah hal yang kurang baik, karena bisa menjadikan menopause lebih cepat. Hendaknya para wanita segera menikah dan membatasi aktivitas bekerja (bekerja secukupnya), hindari melakukan pekerjaan kantor dan sebagainya yang terlalu berat atau yang memberikan tekanan psikis yang berat.
Cara Mencegah Menopause Dini
1. Beristirahat Yang Cukup
Hendaknya tidur malam yang cukup pada setiap harinya, waktu tidur malam yang cukup adalah antara 6-8 jam. Dengan memiliki tidur yang cukup sangat bermanfaat agar bisa meningkatkan produksi hormon estrogen di dalam tubuh wanita.
2. Gaya Hidup dan Pola Makan Sehat
Ketika memasuki masa menopause, maka umumnya tubuh akan lebih mudah menimbun lemak. Sehingga penting untuk lebih memperhatikan hal ini saat masa menopause, mulailah untuk membatasi konsumsi gula, karein, lemak, tepung, makanan pedas dan garam.
Yang perlu dilakukan adalah memperbanyak asupan serat, Anda disarankan mengonsumsi sayuran hijau, gandum dan makanan kaya omega-3. Selain itu, penuhi juga kebutuhan kalsium.
Hindari atau batasi sebisa mungkin paparan zat kimia yang beresiko masuk dan bersarang di dalam tubuh. Baik itu dari minuman, makanan, make up, sabun mandi, dan lainnya yang bisa memicu gangguan hormonal tubuh yang berujung pada menopause dini.
3. Hindari Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji di dalamnya terkandung gizi yang rendah dan tidak seimbang, disamping itu makanan cepat saji di dalamnya terdapat kandungan kolesterol yang tinggi. Mengonsumsi asupan yang banyak mengandung kolesterol akan berdampak buruk pada terganggunya produksi hormon estrogen.
4. Hindari Rokok (Baik Sebagai Perokok Aktif Maupun Pasif)
Baik itu perokok aktif maupun perokok pasif mengalami dampak bahaya bagi organ jantung dan menyebabkan kanker. Kandungan nikotin di dalam rokok juga berdampak buruk berupa mematikan sel telur. Kondisi inilah yang akhirnya mengakibatkan menopause dini.
Menurut American Society of Reproductive Medicine, menjelaskan bahwa merokok dapat memicu terjadinya menopause usia dini. Kandungan kimia didalamnya berupa nikotin, sianida, dan karbon monoksida berdampak buruk berupa mempercepat tingkat kehilangan sel telur.
5. Kelola Stres
Penting untuk menghindari stres, karena kondisi stres bisa memicu menopause dini. Jaga pikiran agar terhindar dari stres, dengan memiliki kehidupan yang tenang maka Anda bisa lebih terhindar dari stres.
6. Terapi Hormon
Apabila muncul masalah berupa kegagalan ovarium prematur, maka terapi hormon (HRT) menjadi metode yang cuukp baik. Akan tetapi, terapi hormon tersebut tidak dijadikan sebagai solusi awal, hal itu karena adanya resiko berupa penyakit kardiovaskular, stroke dan kanker payudara. Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi intensif pada dokter mengenai adanya kemungkinan risiko dari terapi ini.
7. Jangan Minuman Alkohol
Mengosumsi minuman beralkohol dapat berdampak pada menopause dini. Mengonsumsi alkohol akan memangkas kalsium yang ada di dalam tubuh. Menjauhi minuman beralkohol adalah hal yang sangat utama agar bisa mencegah menopause dini.
Konsumsi alkohol juga bisa menurunkan tingkat kesuburan seorang wanita, menimbulkan kecemasan dan membuat susah tidur.
8. Penting Untuk Mengetahui Segala Faktor Risiko
Sherry Ross, M.D, dari Pusat Kesehatan Providence Saint John, Santa Monica, menjelaskan bahwa seorang wanita perlu memperhatikan faktor risiko dari menopause diri. Cermati riwayat genetik pada keluarga, tanyakan kepada ibu Anda kapan dirinya mulai memasuki masa menopause dahulu.
Selain itu, faktir risiko menopause dini lainnya yaitu memiliki kondisi tubuh yang terlalu kurus atau gemuk, memiliki kebiasaan merokok yang panjang, pernah menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, mengalami penyakit autoimun, dan epilepsi.
Faktor-faktor tersebut memang umumnya tidak dpat untuk diubah, kecuali pada faktor berat badan dan kebiasaan merokok yang perlu dihilangkan.
9. Berolahraga Tetapi Jangan Berlebihan
Olahraga menjadi suatu yang sangat penting agar bisa mencegah menopause dini. Dengan berolahraga maka tubuh akan menjadi lebih baik dalam mengatur hormon dan juga mencegah penumpukan lemak di dalam tubuh.
Akan tetapi olahraga jangan dilakukan secara berlebihan, karena dampaknya justru membuat ketidakseimbangan hormon, yang akhirnya menimbulkan ovulasi yang tidak teratur. Kondisi ini bisa menyebabkan resiko penipisan hormonal dini.
10. Konsumsi Asupan Yang Mengandung Fitoestrogen
Sebelum menopause, kondisinya wanita tersebut mengalami tingkat estrogen yang rendah, sehingga dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan fitoestrogen, seperti kedelai, gandum biji-bijian, kacang-kacangan, kenari, melon, pepaya, dan biji wijen, mengonsumsinya bermanfaat untuk menghindari menopause dini.
11. Konsumsi Makanan Yang Kaya Akan Antioksidan
Kandungan berupa senyawa antioksidan memiliki fungsi penting dalam mencegah penuaan dini. Dimana menopause adalah tanda penuaan pada tubuh secara keseluruhan. Bagi para wanita sangat disarankan untuk memenuhi asupan yang kaya antioksidan seperti wortel, stroberi, blackberry, raspberry, cranberry, paprika, brokoli, minyak zaitun, dan kacang.
Langkah Penanganan Medis Untuk Gejala Menopause Yang Mengganggu
Tidak semua wanita dapat dengan lancar melewati gejala-gejala menopause yang muncul hanya dengan melakukan cara-cara antisipasi sederhana. Ketika mengalami gejala menopause yang parah, dimana kondisi tersebut menyebabkan rutinitas sehari-hari menjadi tidak bisa berjalan, maka dokter biasanya akan memberikan resep obat untuk mengatasi atau meminimalisir gejala mengganggu yang muncul.
Terapi penggantian hormon adalah salah satu metode penanganan menopause yang sangat sering dilakukan, dimana terapi ini memiliki tingkat keefektifannya yang lumayan tinggi. Adapun obat-obatan dari terapi ini tersedia dari berbagai bentuk seperti tablet, koyo, gel, krim, dan implan.
Manfaat yang diperoleh dari terapi ini selain dapat meminimalisir dampak dari gejala menopause, juga bisa mengurangi risiko osteoporosis dalam jangka panjang terapi.
Melakukan terapi ini tentunya dengan rekomendasi dari ahli kesehatan atau dokter. Kemudian penggunaan obat-obatan terapi ini bisa di-stop sedikit demi sedikit ketika gejala-gejala menopause tidak lagi ada.
Biasanya, durasi gejala menopause yang dialami oleh seorang wanita yaitu selama 4 tahun (kurang lebih) setelah masa menstruasi terakhir.
Selain terapi penggantian hormon, terdapat bentuk penanganan lainnya yang dilakukan dalam mengurangi gejala menopause yang membuat tidak nyaman (mengganggu) yaitu penggunaan obat clonidine (salah satu obat antihipertensi) atau obat antidepresan tertentu yang berfungsi untuk menekan dampak gejala berupa jantung sering berdebar tidak wajar, sering muncul keringat, muncul sensasi rasa panas pada tubuh, serta berkeringat di malam hari yang dingin.
Penggunaan pelumas vagina berguna untuk mengatasi kekeringan pada vagina. Pada setiap metode pengobatan maka berkemungkinan akan memberikan sebuah efek samping.
Sehingga penting untuk rajin berkonsultasi dengan dokter, terutama jika ada hal tidak wajar timbul. Pemeriksaan rutin berguna untuk membantu dokter dalam menilai keefektifan metode pengobatan yang diberikan, serta memantau perkembangannya.
Apa Penyebab Kehamilan Disertai Penyakit Jantung Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena masa kehamila...
Apa Penyebab Kehamilan Disertai Penyakit Jantung
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Anda Kurang Subur (Infertilitas) Infertilitas menjadi hal yang sangat menakutkan bagi pasangan muda. Pasang...
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Anda Kurang Subur (Infertilitas)
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Mengetahui Ciri Ciri Lupus atau systemic lupus erythematosus Lupus atau systemic lupus erythematosus adalah penyakit kronis autoimun yan...
Mengetahui Ciri Ciri Lupus atau systemic lupus erythematosus
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Belajar Mengenal 10 Tanda Awal Kehamilan Hamil merupakan kebahagian tersendiri bagi pasangan suami istri yang baru menikah. Rasa ingin me...
Belajar Mengenal 10 Tanda Awal Kehamilan
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Hal yang sangat penting bagi para wanita untuk memperhatikan setiap perubahan tidak wajar yang terjadi pada tubuhnya. Sehingga gejala kanke...
17 Gejala Kanker Serviks (Pencegahan & Pengobatan Kanker Serviks)
Kumpulan Informasi Kesehatan dan Obat Alami
Wanita
Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang timbul di leher rahim wanita. Fungsi dari leher rahim adalah sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.
Pada tahap awal, kanker serviks umumnya tidak memperlihatkan tanda-tanda. Tanda-tanda (gejala) kanker serviks yang sering terjadi yaitu pendarahan pada vagina, hal ini bisa terjadi setelah melakukan hubungan seks.
Hanya saja, pendarahan yang terjadi tidak serta merta menjadikan orang yang mengalaminya dipastikan terkena kanker serviks.
Umumnya penyebab kanker serviks adalah karena serangan dari HPV (human papillomavirus). HPV merupakan jenis virus yang dampaknya mengakibatkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin.
Terdapat banyak jenis virus HPV, yang kebanyakannya tidak memberikan dampak serius. Namun, terdapat segelintir jenis virus HPV yang bisa menyebabkan masalah pada fungsi sel-sel leher rahim. Hal ini menyebabkan ketidaknormalan pada sel-sel rahim, yang dampaknya bisa sangat serius yaitu kanker.
Adapun HPV sendiri bisa ditularkan dengan hubungan seks yang dilakukan. Dua jenis virus HPV yang paling membahayakan yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18. Kedua jenis virus ini yang paling sering mengakibatkan timbulnya kanker serviks, yaitu 70% dari kasus yang pernah ada.
Saat tubuh terkena infeksi HPV, maka sistem imun tubuh akan langsung bekerja untuk menangkal virus tersebut melukai rahim. Pada sebagian wanita, keberadaan virus ini di dalam tubuh bisa bertahun-tahun lamanya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan sel-sel yang ada di bagian permukaan leher rahim bisa terinfeksi dan menimbulkan resiko kanker yang berbahaya.
Gejala Kanker Serviks
1. Pendarahan Tidak Normal Pada Vagina
Gejala kanker serviks yang sangat sering muncul yaitu pendarahan yang tidak normal pada bagian vagina. Jika hal ini terjadi dua kali atau bahkan lebih, maka Anda perlu dengan segera untuk menanyakan hal ini kepada dokter.
Bentuk pendarahan tidak normal pada vagina yang berpotensi hal itu disebabkan oleh kanker serviks, yaitu:
- Muncul setelah masa menepause.
- Muncul tidak pada periode haid.
- Terjadi ketika melakukan berhubungan intim.
- Terlihat adanya campuran keputihan di darah.
- Lamanya masa haid tidak wajar (terlalu lama dari pada biasanya).
Sebenarnya pada banyak jenis kanker (termasuk kanker serviks) akan menyebabkan penderitanya akan kehilangkan nafsu makannya. Hal itu karena munculnya zat-zat toksin (racun) di dalam tubuh yang diproduksi oleh sel-sel kanker.
3. Menstruasi Lebih Lama dari Biasanya
Umumnya lamanya masa haid adalah sekitar 5-7 hari, akan tetapi jika seorang wanita mengalami gangguan pada rahimnya, hal ini bisa menyebabkan menstruasi akan menjadi lebih lama dari biasanya.
4. Darah Menstruasi Lebih Banyak dari Biasanya.
Selain lamanya masa menstruasi, gejala lainnya yaitu darah menstruasi menjadi lebih banyak jumlahnya. Kondisi ini karena terjadinya perubahan pada lapisan rahim. Kondisi ini bisa berpotensi menjadi tanda-tanda kanker serviks.
5. Timbul Masalah Pada Keputihan
Keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah yang keluar dari jalan lahir. Adapun timbulnya keputihan yang tidak seperti biasanya, maksudnya yaitu cairannya terdapat lendir-lendir, bahkan ada yang bercampur dengan nanah, ataupun darah kotor.
6. Mudah Sekali Mengalami Lelah
Munculnya rasa lelah yang berlebihan, sehingga tubuh seringkali merasa lemah untuk beraktivitas. Hal ini disebabkan tubuh mengalami kekurangan darah akibat terjadinya pendarahan (atau keluar banyak darah dari dalam tubuh).
Selain itu, berkemungkinan juga tubuh yang terasa lemah terjadi karena adanya zat beracun di dalam tubuh. Yang zat racun tersebut dihasilkan oleh sel-sel kanker.
7. Nyeri Saat Berhubungan Seksual
Masalah yang mengenai pada jaringan serviks, mengakibatkan terjadinya peradangan atau bahkan kematian sel (nekrosis). Yang menjadikan bagian tersebut lebih sensitif dan terasa nyeri saat tersentuh.
8. Rasa sakit Ketika Berhubungan Intim
Anda perlu berhati-hati ketika megalami kejadian yang agak janggal berupa munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim suami istri.
Jika mengalami rasa sakit saat itu tanpa adanya penyebab yang jelas, maka hendaknya berkonsultasi dengan dokter. Hal itu karena munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim dapat menjadi gejala kanker serviks.
Munculnya bercak darah adalah gejala awal kanker serviks yang cukup umum. Tetapi, tidak semua pendarahan yang terjadi di luar waktu menstruasi dipastikan akibat kanker serviks. Tentunya perlu memperhatikan gejala-gejala lainnya.
Anda hanya perlu curiga dan berhati-hati ketika muncul flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi.
10. Nyeri di Sekitar Panggul
Pada gejala ini berupa munculnya rasa tidak nyaman dan gangguan (bahkan bisa muncul nyeri) pada bagian panggul dan sekitarnya. Munculnya rasa tidak nyaman ataupun rasa sakit di sekitar panggul karena terjadinya masalah peradangan di leher rahim.
11. Berat Badan Turun (Secara Tidak Wajar)
Berat badan yang turun terus menerus tanpa adanya sebab yang jelas, hal ini bisa menjadi gejala kanker, bukan hanya jenis kanker serviks tetapi bisa jenis kanker apa saja. Sehingga berat badan yang turun secara tidak wajar sudah menjdi gejala umum kanker, bukan hanya gejala khusus kanker serviks.
Oleh karena itu, ketika mengalami maslaah berat badan yang terus turun tanpa sebab jelas dan bahkan berat badan turun secara drastis maka perlu diwaspadai. Perhatikan juga gejala-gejala kanker serviks lainnya.
12. Mudah Sekali Terjadi Pendarahan
Masalah yang terjadi pada mulut rahim atau serviks bisa menyebabkan jaringan tersebut akan rapuh, sehingga menjadi mudah berdarah.
Dengan begitu, jika terjadi suatu sentuhan yang biasanya tidak sampai menyebabkan perdarahan (kondisi normal), tapi karena adanya masalah ini ternyata bisa sampai membuat timbulnya pendarahan.
Sentuhan tersebut bisa berbentuk hubungan seksual, douching dan lainnya.
13. Perdarahan Pasca Menopause
Saat wanita telah berada di dalam masa menopause, dengan begitu tidak ada lagi yang namanya darah haid. Sehingga ketika dalam masa menopause ternyata muncul masalah pendarahan, maka perlu hati-hati, karena itu adalah salah satu gejala kanker serviks.
14. Nyeri pada Kaki
Gejala ini muncul saat kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang terletak di bagian lipat paha, hal ini menyebabkan munculnya rasa nyeri dan bahkan dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Terjadinya nyeri ataupun pembangkakan pada kaki karena terhambatnya aliran limfatik (getah bening). Umumnya pembengkakan terjadi pada salah satu kaki. Jika gejala ini terjadi, maka segera laporkan ke dokter. Selain itu, kaki bengkak bisa menjadi salah satu gejala gagal ginjal.
15. Sakit punggung
Gejala sakit punggung ini menandakan kanker telah menyebar ke bagian tulang punggung. Timbulnya rasa nyeri punggung secara tiba-tiba perlu diwaspadai, dikhawatirkan itu adalah gejala kanker serviks.
16. Keluar Cairan Urin atau Feses Dari Jalan Lahir
Munculnya gejala dari kanker serviks ini karena penyebaran sel kanker telah berakibat pada kerusakan sekat yang memisahkan jalan lahir dengan jalan feses. Selain itu, penyebaran kanker bisa juga ke bagian depannya yaitu sekat dengan kandung kemih.
Penyebaran kanker tersebut menyebabkan sekat menjadi rapuh dan bocor. Sehingga urin ataupun feses bisa masuk ke jalan lahir.
17. Rentan Mengalami Patah Tulang
Dimana kondisi tulang yang terkena kanker berakibat kekuatan tulang akan melemah (rapuh), sehingga terjadi peningkatan resiko patah tulang.
Sehingga, hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan tes secara berkala ketika Anda merasakan kekhawatiran akan kemunculan kanker serviks. Tes perlu dilakukan yang terutama pada orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk merokok.
Perlunya Melakukan Screening untuk Mendeteksi Kanker Serviks
Proses terjadinya perubahan pada sel-sel permukaan leher rahim secara perlahan (bertahun-tahun) hingga akhirnya berubah menjadi penyakit kanker yang mengerikan. Perubahan sel di leher rahim dapat dideteksi dari dini.
Dimana melakukan pengobatan saat sel-sel masih dalam tahap ‘pra-kanker’ memiliki tingkat kesuksesan untuk sembuh yang lebih besar. Berbeda halnya jika kanker sudah menyebar.
Screening pada kanker serviks bertujuan guna mendeteksi apabila terdapat sel-sel abnormal yang dikhawatirkan berlanjut menjadi sel kanker. Saat melakukan tes screening maka sample sel diambil dari leher rahim, serta diperiksa di bawah mikroskop.
Perlu diketahui, screening serviks ini tidak bertujuan untuk mendiagnosis kanker serviks, namun bertujuan guna mengecek kondisi kesehatan pada sel-sel di leher rahim. Selain itu, juga untuk melakukan pendeteksian apabila terdapat sel yang abnormal sehingga kemudian akan ditindaklanjuti.
Mengetahui adanya sel yang abnormal sedari awal, maka nantinya akan dilakukan dengan segera pengangkatan sel-sel abnormal tersebut, sehingga penyakit kanker serviks ini bisa dihindari.
Masih ada kemungkinan sel-sel abnormal dapat kembali normal dengan sendirinya. Namun, pada sebagian kejadian yang pernah ada, sel-sel yang bersifat abnormal perlu dilakukan pengangkatan karena dikhawatirkan bisa berkembang menjadi bentuk kanker.
Mengenai tes ini, direkomendasikan bagi para wanita yang berumur 25-49 tahun agar melakukan pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali. Adapun bagi wanita berumur 50-64 tahun disarankan melakukan peeriksaan setiap lima tahun sekali.
Penyebab Kanker Serviks
Munculnya kanker serviks diawali saat sel-sel yang dalam kondisi sehat mulanya, kemudian mengalami sesuatu yang dinamakan dengan mutasi genetik (perubahan DNA).
Terjadinya mutasi genetik akhirnya mengakibatkan perubahan sel yang awalnya normal menjadi sel yang abnormal (tidak normal).
Sel yang sehat akan berkembang (tumbuh) dengan kecepatan yang standar atau normal, adapun sel kanker tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkendali sehingga sangat membahayakan kondisi tubuh.
Nantinya, jumlah sel abnormal yang semakin banyak, akhirnya akan menyebabkan muculnya tumor. Kemudian sel kanker juga akan terus menyerang jaringan atau bagian tubuh yang ada di sekitarnya.
Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, hal ini dinamakan dengan ‘metastasis’.
Kanker Serviks Akibat HPV (Human papillomavirus)
Penelitian telah menemukan bahwa 99,7% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV merupakan virus, yang jenisnya ada hingga 100 varian.
Penyebaran virus HPV seringya melalui hubungan seksual. Ada sekitar 15 jenis dari HPV yang bisa mengakibatkan terjadinya kanker serviks. Dari 15 jenis tersebut, terdapat dua jenis yang paling sering sebagai penyebab timbulnya kanker serviks yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18.
Jenis HPV yang sangat menghawatirkan yaitu yang rentan untuk bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim, hal ini sangat berbahaya.
Keberadaan HPV akan menyebabkan gangguan pada fungsi sel tubuh, kemudian sel-sel yang awalnya sehat di serviks nantinya akan mulai tumbuh dengan tanpa terkendali.
Kondisi tersebut yang akhirnya akan mengakibatkan timbulnya tumor, yang kemudian menjadi kanker.
Infeksi HPV dapat menghilang tanpa perlu dilakukan penanganan khusus dalam jangka waktu sekitar dua tahun.
Hanya saja, tentunya Anda perlu untuk tetap berhati-hati, sehingga disarankan bagi wanita untuk bisa memperoleh vaksinasi HPV, yang manfaatnya untuk mencegah tubuh terinfeksi virus yang mengakibatkan penyakit kanker.
Proses terjadinya kanker serviks, dimana sel sehat mulai berubah menjadi sel prakanker, hingga akhirnya menjadi sel kanker. Prosenya itu membutuhkan waktu bertahun-tahun, hingga akhirnya menjadi kanker yang berbahaya.
Kondisi sel-sel abnormal, dimana belum berubah menjadi sel kanker. Kondisi ini disebut CIN (cervical intraepithelial neoplasia) yang artinya sederhananya adalah ‘sel prakanker’.
Proses perubahan sel yang awalnya normal, kemudian terinfeksi HPV hingga menjadi CIN, kemudian terus berkembang hingga akhirnya menjadi kanker. Prosesnya sangat lambat, yang bisa berlangsung dalam jangka waktu 10-20 tahun hingga akhirnya menjadi kanker.
Dengan begitu CIN merupakan keadaan pertumbuhan sel yang abnormal, tetapi sebelum menjadi sel kanker.
Pada keadaan ini, pada dasarnya tidak sampai mengancam jiwa seseorang, hanya saja yang dikhawatirkan adalah beresiko bisa menjadi kanker.
Sehingga dokter biasanya akan mengidentifikasi pada tahap ini, tujuannya supaya CIN bisa ditangani dengan segera (untuk diatasi), sebelum akhirnya beresiko menjadi kanker.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Serviks:
- Kebiasaan buruk merokok, dimana merokok bisa meningkatkan risiko kanker serviks hingga dua kali lipat. Hal itu karena kandungan zat berbahaya yang ada di dalam rokok, menyebabkan masalah pada di leher rahim.
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh, dimana tubuh menjadi lemah kemampuannya dalam menangkal penyakit.
- Minum pil KB lebih dari lima tahun. Hanya saja penelitian kesehatan yang lebih lanjut diperlukan, guna menganalisis penyebabnya.
- Perzinahan, yaitu berganti-ganti pasangan seksual, hal ini dapat menyebabkan risiko tinggi terinfeksi HPV.
Penyebaran kanker serviks bisa menyebar ke jaringan tubuh yang di sekitarnya. Kanker bisa menyebar ke bagian vagina dan otot yang berfungsi menopang tulang panggul. Selanjutnya, sel kanker dapat menyebar ke tubuh bagian atasnya.
Kanker bisa terus menyebar ke bagian rektum, kandung kemih, hati, tulang dan paru-paru. Sel kanker juga dapat beresiko terus menyebar ke bagian sistem limfatik.
Pencegahan Kanker Serviks
Tentunya agar dapat mencegah timbulnya kanker serviks, hal utama yang penting dilakukan yaitu mencegah penyebaran virus HPV di dalam tubuh. Hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pencegahan penyakit kanker serviks yaitu:
Melakukan hubungan seksual dengan aman
Penularan kanker serviks ini seringkali bermula dari hubungan intim yang kurang baik, Anda harus melakukan hubungan intim secara aman. Hindari melakukan hubungan seksual di luar nikah, yang dampaknya bisa menyebarkan (menularkan) virus HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Melakukan screening leher rahim secara rutin
Screening leher rahim dilakukan untuk mendeteksi sel-sel pada leher rahim yang bisa beresiko berkembang menjadi kanker.
Melakukan Suntik Vaksin HPV
Tujuan dilakukannya vaksinasi kanker serviks adalah untuk pencegahan sejak awal. Memberikan vaksinasi secara rutin dianjurkan bagi wanita.
Efek samping dari vaksin HPV adalah demam ringan, nyeri di bagian tubuh yang disuntikkan, rasa gatal, dan muncul bentuk kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik.
Hindari Merokok
Merokok menjadi pemicu meningkatknya resiko kanker serviks. Anda harus menghindari rokok, baik menghindari sebagai perokok aktif maupun pasif. Intinya Anda harus menghindari yang namanya asap rokok.
Bahaya rokok mengakibatkan timbulnya banyak jenis penyakit kanker (termasuk kanker serviks). Di dalam rokok terdapat ribuan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Hindari Berganti-ganti Pasangan Dalam Hubungan Intim
Pada sebuah penelitian, menyimpulkan hasil penelitianya bahwa wanita yang telah berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan mengalami resiko sangat besar terkena kanker serviks.
Hal itu karena dengan berganti pasangan hubungan intim, berarti akan mengalami resiko tinggi akan penularan virus HPV. Walaupun telah mengenakan kondom saat berhubungan intim, tetapi hal ini tidak banyak membantu, disebabkan penyebaran dapat terjadi dengan sentuhan kulit.
Miliki Gaya Hidup Sehat
Secara umum, sangat penting untuk mengonsumsi makanan sehat. Anda perlu memenuhi asupan penting berupa serat, protein, vitamin, mineral, lemak sehat, dan lainnya secara seimbang. Menjaga kesehatan tubuh agar kondisi fisik menjadi kuat adalah hal yang penting dalam pencegahan kanker serviks.
Tips Lainnya Pencegahan Kanker Serviks:
- Anda harus mengganti celana secara rutin, setidaknya dua kali dalam sehari.
- Kalau bisa, jangan pernah membersihkan organ vital di toilet umum, hal itu karena kebersihan air yang tidak terjamin kualitasnya.
- Bawa tisu sendiri, sehingga Anda jangan memakai tisu di toilet umum, karena dikhawatirkan sudah tercemar virus.
- Ketika Anda sedang dalam masa haid, maka gantilah pembalut dengan lebih sering.
- Pastikan juga kualitas pembalut yang digunakan baik.
- Jangan mengonsumsi minuman es ketika sedang dalam masa menstruasi
- Hindari makanan yang memicu timbulnya lendir keputihan secara berlebihan.
- Jangan menyentuh bagian intim ketika kondisi tangan kotor.
Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks dilakukan dengan tergantung dari faktor yang ada, seperti jenis kaker, stadium kanker, usia pasien, kondisi medis lain yang sedang dihadapi, keinginan untuk memiliki anak, dan faktor-fakor lainnya.
Umumnya kanker serviks ditangani oleh tim yang terdiri dari beberapa dokter yang berasal dari berbagai spesialisasi. Tim inilah yang bekerja untuk mencari metode penngobatan terbaik. Walaupun untuk keputusan akhirnya adalah di tangan Anda sendiri.
Pengobatan penyakit kaker serviks berdasarkan tingkat stadiumnya terdiri dari dua. Yang pertama yaitu mengatasi kanker serviks yang tahap awal, dilakukan dengan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, ataupun terkadang memerlukan kombinasi keduanya.
Yang kedua adalah metode untuk mengatasi kanker serviks yang sudah masuk tahap stadium akhir, yaitu dengan melakukan radioterapi atau kemoterapi, atau bahkan keduanya. Selain itu, kadang-kadang tindakan operasi juga diperlukan.
Hal yang sangat baik jika diagnosis kanker serviks sudah mampu diketahui sejak dini. Maka peluang untuk sembuh akan lebih besar.
Tingkat stadium kaker serviks nantinya akan sangat menentukan bentuk pengobatan kanker serviks. Sehingga mengetahui dan peka terhadap gejala muncul sangat penting dilakukan, sehingga akan mendapatkan penanganan dari tim kesehatan sedari dini.